TRADISI NYADRAN DI PRINGWULUNG
Acara nyadran untuk mendoakan para arwah nenek moyang di Padukuhan Pringwulung yang dilaksanakan hari Ahad, 19 Maret 2023 bertepatan dengan 26 Sya’ban/Ruwah 1444H di Gdg. Balai Padukuhan Pringwulung yang Dihadiri lebih dari 750 orang warga Pringwulung serta ahli waris
Acara Tahlil di Pimpin oleh Rois Bp. Muh Yasir Pono sedangkan Doa dipimpin oleh oleh Rois Bp. Widi Slamet
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji yang turut hadir mengikuti acara dalam sambutanya berharap warga Padukuhan Pringwulung tetap kompak, terjalin kebersamaan, berbudaya dan selalu melestarikan budaya luhur nenek moyang, diwilayah Condongcatur beberapa Padukuhan masih menyelenggarakan acara _tradisi Nyadran untuk membangun masyarakat menjadi seimbang, masyarakat mampu menciptakan “kemesraan rohani” antara manusia, alam dan Tuhan sang pencipta, “Nyadran tak hanya urusan religi namun erat kaitannya dengan budaya, nasionalisme bahkan pariwisata” Kata lurah Reno.
Pada kesempatan ini juga lurah Condongcatur menghaturkan selamat menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan 1444 H bagi kaum muslimin yang tinggal beberapa hari lagi,
“semoga diberikan kekuatan dan kelancaran didalam melaksanakan rangkaian ibadah dibulan ramadhan dan semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT”.
Sementara Dukuh Pringwulung, Sahid Fahrudin menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan warga setiap tahun dibulan Sya’ban atau Ruwah untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan sebelumnya dilakukan pembersihan malam leluhur, tabur bunga dan puncaknya doa bersama warga dan ahli waris dengan tempat di Gdg. Balai Padukuhan Pringwulung agar mampu menampung warga dengan jumlah banyak dan tetap memberikan kenyamanan di tengah cuaca yang masih musim hujan ini,
“harapanya dengan acara nyadran ini sebagai masyarakat Jawa dapat berkumpul bersama sama untuk melakukan doa kepada para leluhur sehingga dapat menciptakan suasana kerukunan yang dapat membuat hubungan menjadi lebih erat dan harmonis”.
Usai doa acara nyadran ditutup dengan pemotongan tumpeng yang berupa Nasi Gurih dan 32 buah ingkung Ayam Kampung dari 15 RT di wilayah Pringwulung
(Wasana – Condongcatur Depok)