SYAWALAN FORKOM KAPANEWON BERBAH
Untuk mempererat tapi silaturohmi sesama pelaku usaha kapanewon Berbah yang tergabung dalam wadah Forum Komunikasi Usaha Mikro Kecil Menengah (FORKOM UMKM Berbah) mengadakan temu pelaku usaha dan syawalan pada hari Kamis 18 Mei 2023 bertempat di pendopo Kepanjen kapanewon Berbah dihadiri panewu Berbah, kepala jawatan kemakmuran Berbah, polsek koramil berbah, lurah se Berbah, ketua FORKOM UMKM Berbah dan anggota UMKM Berbah.
Dalam sambutannya ketua FORKOM UMKM Berbah H. Ardi Sehami, SAg, MPAR, MM mengucapkan halal bihalal mohon maaf lahir batin.
Juga mengimpormasikan bahwa akan ada bazar UMKM se-Indonesia diharapkan anggota UMKM Berbah ikut berpartisipasi dalam acara tersebut sebagai tempat pemasaran produk hasil usaha. Harapan nya dengan penugasan Panewu Berbah yang baru memberi tambahan semangat untuk berusaha lebih baik. Dan membuka peluang memasarkan produk sampe je luar daerah.
“UMKM bisa menjadi saka guru perekonomian masyarakat dan keluarga, terutama para ibu yang aktif sebagai pelaku usaha bisa membantu perekonomian keluarga”
Panewu Berbah Tri Akhmeriyadi, SP, M.Si yang baru selasa 16 Mei 2023 melakukan sertijab yang sebelum menjabat panewu Berbah bertugas sebagai panewu Anom kapanewon Sleman.
Panewu memperkenalkan diri sebagai panewu baru menjalankan penugasan mulai tanggal 9 Mei.
Panewu berbangga dengan kegiatan FORKOM UMKM kapanewon Berbah.
“Pelaku usaha mempunyai ketrampilan pada bidang masing masing usahanya bersama sama berkeinginan belajar sebagai upaya meningkat lebih maju untuk meningkatkan perekonomian”
Dalam kegiatan syawalan forkom UMKM Berbah diberikan tausiah oleh ustadzah Rochma Zulika yg juga penulis buku, pendakwah muslim, motivator, dewan suro one day one ayat.
Dalam tausyiah nya ustadzah Rochma menjelaskan untuk menanamkan kepada semua keluarga dan masyarakat untuk menjadikan dirinya keluarga dan masyarakat menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya.
Juga dikatakan bahwa perempuan mempunyai peran yang sangat besar untuk menjadi hamba yang sholehah, menjadi pendamping suami pengasuh dan mencerdaskan anak dengan bekal taqwa. Apalagi istri sebagai pelaku usaha bisa menjadi penopang ekonomi keluarga meringankan beban suami. juga perempuan sebagai agen pembangun peradapan.
“Meski seorang istri sudah memiliki penghasilan sendiri tetap harus menghormati suami sebagai imam keluarga, tidak boleh durhaka kepada suami”. Jelas ustadzah mengakhiri tausyiahnya.
(Kusnadi – Berbah)