SOSIALISASI PROKLIM DI DUSUN TERWILEN, MARGODADI, SEYEGAN

0
Bagikan

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman melaksanakan sosialisasi kegiatan Program Kampung Iklim (Proklim) di Dusun Terwilen, Kalurahan Margodadi, Kapanewon Seyegan pada hari Rabu (29/03/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 09.00 wib tersebut mengambil tempat di Balai Pertemuan Padukuhan dan dihadiri oleh Kawat Kemakmuran Kapanewon Seyegan, Lurah Margodadi, Dukuh Terwilen, ketua RT/RW, KWT, PAUD, Pengurus Bank Sampah dan Jaga Warga.

Terwilen menjadi salah satu dari 11 Dusun yang akan dievaluasi berkaitan aksi nyata pengendalian perubahan iklim melalui Proklim.

Jalmo Susilodiprojo, Lurah Margodadi, dalam sambutannya mengharapkan bahwa pelaksanaan evaluasi proklim di padukuhan Terwilen ini sesuai dengan harapan yaitu sebagai upaya masyarakat peduli lingkungan secara berkelanjutan. “Harapannya keterlibatan seluruh masyarakat untuk mendukung evaluasi proklim yang direncanakan dilaksankan pada bulan Juni mendatang”.

Rini Nurhidayati, MM, Kawat Kemakmuran Kapanewon Seyegan dalam sambutannya mengingatkan kepada peserta yang hadir bahwa evaluasi proklim ini menuntut masyarakat untuk memperhatikan lingkungan.
” Untuk itu dengan indikator penilaian sebagai kriteria lomba bisa dicermati bersama oleh semua lembaga yang terlibat”.

Dewi Setyowati, ST, M.Eng dari DLH Kabupaten Sleman dalam pengarahannya menyampaikan bahwa pada evaluasi proklim nanti, DLH akan memotret pengendalian perubahan Iklim yang telah dilaksanakan oleh masyarakat.
“Untuk itu masyarakat diminta apa adanya dalam menyuguhkan kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”.

Dewi juga menjelaskan tentang aspek kelompok masyarakat dan dukungan keberlanjutan yang meliputi : kelompok masyarakat yang diakui keberadaannya, dukungan kebijakan, dinamika kemasyarakatan, kapasitas masyarakat, keterlibatan pemerintah, kontribusi lembaga terkait, pengembangan kegiatan dan manfaat.
Dengan mengetahui aspek aspek tersebut diharapkan bisa menjamin bahwa proklim akan dilaksanakan secara berkelanjutan.
juga dijelaskan tentang pengertian Proklim, emisi gas rumah kaca, dan efek rumah kaca”.

Baca Juga  DLHK SLEMAN GELAR SOSIALISASI PROKLIM BAGI WARGA SANGGRAHAN BERBAH

Dibagian akhir, Dewi memberi ulasan tentang manfaat proklim yaitu :

  1. Memberikan kontribusi dalam pencapaian target penurunan emisi gas rumah kaca
  2. Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak perubahan iklim
  3. Tersedianya data kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
    Contoh aksi adaptasi perubahan iklim adalah pengendalian kekeringan, banjir dan longsor, peningkatan ketahanan pangan dan pengendalian penyakit terkait iklim.
    “Adapun contoh mitigasi perubahan iklim adalah pengelolaan sampah dan limbah, pengelolaan limbah cair, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan budidaya pertanian, peningkatan tanaman vegetasi dan pencegahan kebakaran hutan/lahan”

Mustika Dewi, SH yang juga menjadi nara sumber pada kesempatan tersebut lebih menitikberatkan pada upaya yang telah ada di masyarakat. Seperti apakah sudah ada kebiasaan kerja bakti secara rutin, bagaimana pengelolaan sampahnya, sudah ada sumur resapan atau biopori apa belum, sudah dilakukan perlindungan mata air apa belum, bagaimana irigasi dan mix farmingnya.
Juga identifikasi dengan sanitasi, PHBS, petugas Jumantik, penghematan energi dan penggunaan pupuk organik.
Sebagai kesimpulan, ada 4 aspek evaluasi proklim yaitu keberlanjutan, efektifitas, faktor efektifitas dan manfaat.
“Diharapkan untuk segera membentuk lembaga kepengurusan Proklim dengan SK Lurah. Nantinya yang akan mendampingi tim evaluasi dari Kabupaten” Pungkas Kusuma Dewi.
Kegiatan ditutup dengan tanya jawab dan diakhiri pada pukul 12.00 WIB.

(Sutarto Agus/KIM Seyegan)

Facebook Comments Box

About Author


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *