Persoalan sampah terutama sampah plastik sudah menjadi masalah besar bagi pemerintah Indonesia ataupun dunia. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah di semua daerah sudah tidak mampu menampung bertonton kiriman sampah setiap harinya. Banyak upaya dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi produksi sampah baik dari rumah tangga industri dan rumah sakit.
Berdirinya jutaan bank sampah, pengelola sampah mandiri,TPS3R juga pihak swasta yang peduli sampah belum bisa mengurangi timbulan sampah secara signifikan.
Kampanye pemilahan sampah dari rumah di berbagai daerah di Indonesia juga belum bisa merubah gaya hidup masyarakat untuk memilah dan mengurangi produksi sampah.
Sebenarnya bila sampah bisa terpilih dari rumah akan lebih mudah pengelolaannya.
Sampah organik yang membusuk bisa dibuat menjadi pupuk kompos dengan cara sederhana. Sampah anorganik bila sudah terpisah bisa disetor ke bank sampah atau dijual ke pengepul bisa mendapatkan uang tambahan penghasilan keluarga.
Namun ada beberapa jenis plastik yang tidak diterima oleh bank sampah ataupun pengepul sampah organik disebut residu sampah plastik jenisnya bisa plastik multileyer, pempers, styrofoam dan sebagai.
Namun menjawab semua permasalahan residu sampah plastik Kusnadi ketua kelompok Sampah Mandiri (KPSM) REJOSARI. Yang berada di padukuhan Rejosari, Jogotirto, Berbah, Sleman, DIY mempunyai alat untuk mengolah sampah plastik residu tersebut. Meskipun belum skala industri namun bisa menjadi edukasi dan prototipe pengolahan sampah residu.
Hari minggu 21 Mei 2023 KPSM REJOSARI mendapat kunjungan dari dosen Universitas Terbuka Dhimas Setyo Nugroho S.Par, M.M, Suyatno,S.IP,M.Si dan Hary Hermawan, S.Par,M.M dosen sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta beserta beberapa mahasiswanya, untuk melihat belajar pengolahan sampah plastik residu.
Menurut Kusnadi sebagai pelaku pengelolaan sampah menyampaikan didepan tamunya di joglo Rinara bahwa sebenarnya ssmpah plastik residu masih bisa diolah menjadi sesuatu buang bermanfaat tapi memang diperlukan ketrampilan dan alat yang memadai.
“Seperti multileyer jenis plastik yang ada lapisan aluminum foil semacam sachet kopi lapak tidak mau menerima sebenernya masih bisa dipake bahan membuat aneka kerajinan bisa dibuat menjadi tas, dompet, wadah pensil dan lainnya ” Jelas Kusnadi.
Tetapi di KPSM REJOSARI sampah plastik multileyer bisa diolah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM)
“Kita memiliki alat namanya Reaktor Sampah Plastik yang bisa dipergunakan untuk mengolah plastik menjadi minyak.
Alat kita buat tahun 2013 juga pernah diikutkan lomba Tehnologi Tepat Guna yang diselenggarakan dinas perindustrian propinsi DIY” Tambahnya.
Selain dibuat BBM residu sampah plastik dengan alat yang lain bisa diolah menjadi bahan bangunan seperti batako, conblock, juga nantinya akan dikembangkan memproduksi papan dan balok pengganti kayu untuk membuat meja kursi dan sebagai.
“Sementara ini alat baru dalam proses perbaikan. Harapan nya nanti bisa mengolah sampahh residu dengan kapasitas besar” Harap Kusnadi mengakhiri penjelasannya.
Setelah melihat dan mendengarkan penjelasan tentang pengelolaan sampah para tamu merasa senang dan juga berbangga dengan kegiatan yang dilakukan oleh KPSM REJOSARI untuk melakukan pengolahan residu sampah plastik. Semoga bisa bisa berkembang dan dari pihak kampus akan mensupport dari sisi akedemis dan pengembangan. Dhimas Setyo Nugroho meskipun beliau dosen prodi pariwisata merasa bangga dengan hasil yg dicapai meski dengan alat sederhana bisa menghasilkan BBM juga bahan bangunan dari sampah residu
“Semoga nanti kita bisa membantu dari aspek yang bisa kita masuki.
Terus semangat untuk peduli sampah. Dan kegiatan pengelolaan sampah ini bisa kita link kan dengan kepariwisataan untuk menjadi destinasi kunjungan wisata sebagai konsep eduwisata yaitu konsep wisata sambil belajar” Jelasnya.
Hary Hermawan dan Suyatno juga mengiyakan apa yang di sampaikan oleh
Dhimas Setyo.
(Kusnadi Berbah)
Kapawenon Depok melalui TP PKK, UMKM, KWT Kapanewon Depok berkalaborasi dengan Persatuan Wanita Olah Raga…
Keberadaan bank sampah dan kelompok pengelola sampah di masyarakat sangat diperlukan dan memberi konstribusi dalam…
Wiradesa.co melaksanakan Sekolah Jurnalis Desa (SJD) #4 selama 2 hari bertempat di Balkondes Sambirejo Tebing…
Tanoto foundation sebuah yayasan dari Jepang konsen pada pemberdayaan masyarakat salah satu sub tema adalah…
Warga Sanggrahan mengadakan pertemuan dalam rangka mempersiapkan evaluasi kampung iklim pada hari Jumat malam tgl…
Kapanewon Depok menggelar acara Festival Potensi Kelompok Wanita Tani (KWT) Tahun 2023 yang dilaksanakan di…