DLH SLEMAN GELAR SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DI SEKOLAH JUMAT PUTRI MANDIRI SENDANGTIRTO
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan kabupaten Sleman menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah diperuntukkan kepada kelompok belajar “Sekolah Jumat Putri Mandiri” Sendangtirto Berbah yang dimotori oleh bu Endang Prihandayani. Kegiatan dilaksanakan pada hari selasa 8 November 2022 bertempat di ruang rapat kalurahan Sendangtirto, Berbah, kabupaten Sleman.
Kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah dihadiri dari DLHK kabupaten Sleman, carik Sendangtirto, Ketua FLH Berbah, dan anggota sekolah jumat putri mandiri sejumlah 30 orang.
Dalam sambutannya carik kalurahan SendangtirtoHerman Padiyanto, SH mengucapkan terimakasih kepada DLH Sleman dan memohonkan ijin bahwa lurah Sendangtirto tidak bisa hadir. Bahwa kegiatan Sosialisasi pengelolanya sampah ini merupakan usulan dari kelompok Sekolah Jumat putri Mandiri yang bertujuan untuk memberikan pengertian kepada warga pentingnya pengelolaan sampah.
Sedangkan kelompok Sekolah Jumat Putri Mandiri adalah kelompok belajar khusus ibu ibu dari semua padukuhan yang ada di kalurahan Sendangtirtoyang tiap pertemuan mendapatkan berbagai pelatihan ketrampilan.
“Karena ibu ibu yang banyak beraktivitas didapur dan dapur adalah banyak menghasilkan sampah maka tepat sasaran sosialisasi pengelolaan sampah kali ini diperuntukkan sekolah jumat yang anggotanya ibu ibu” Kata pak Carik mengakhiri sambutannya.
Materi sosialisasi pengelolaan sampah disampaikan mas Awang Kurniawan pengurus FLH kapanewon Berbah yang juga anggota Bank Sampah Sedyo Luhur Kranggan satu, Jogo tirto, Berbah.
Dalam kesempatan itu mas Awang menjelaskan pentingnya mengelola sampah karena sampah bisa menimbulkan berbagai masalah baik lingkungan, sosial dan kesehatan. Juga sampah yang tidak terkelola bisa menyebabkan banjir mengganggu budidaya pertanian dan merusak keseimbangan alam.
“Yang penting adalah kesadaran mengelola sampah dari diri sendiri dan rumah tangga. Pilah sampah dari rumah atau dari sumbernya” Kata mas Awang.
Lebih lanjut mas Awang menjelaskan tentang tata kelola sampah rumah tangga, setelah dipilah sampah bisa langsung dijual ke tukang rosok atau disetorkan ke bank sampah terdekat. Malah sebaiknya setiap kampung memiliki kelompok pengelola sampah baik berbentuk bank sampah , sodakoh sampah, atau TPS3R. Bila berkelompok bisa saling mengingatkan saling menguatkan antar anggota. Bila terbentuk kelompok nantinya bisa minta pendampingan kepada DLH Sleman, juga bisa mendapatkan fasilitas sarana prasarana yang ada di DLH sesuai kewenangannya.
“Nantinya bila terbentuk kelompok atau mau mendirikan kelompok pengelola sampah dari Forum Lingkungan Hidup Kapanewon Berbah akan bersedia mendampingi” Jelas mas Awang.
“Harapannya bila sampah sampah dilingkungan sendiri terkelola dengan baik bisa dikembangkan ke warga yang lain sehingga terbentuk kawasan yang bersih, sehat, nyaman. Juga dari sampah bisa menambah perekonomian warga” Jelas mas Awang mengakhiri penjelasannya.
(Kusnadi, Berbah)